BANNER ATAS

Banner ZTV

Sumber Air Way Rilau di Hanau Berak Terbengkalai, Status Lahan Masih Jadi Polemik

Selasa, 11 November 2025, 13:52 WIB Last Updated 2025-11-11T06:52:49Z
Pesawaran – ztv.co.id – Sumber mata air Way Rilau di Desa Hanau Berak, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, kini tak lagi terawat. Fasilitas infrastruktur air bersih atau Intex yang dibangun sejak 1986 oleh PDAM Lampung Selatan tampak rusak, bocor, dan tidak berpagar.

Padahal, sejak tahun 1980 warga Hanau Berak sudah menikmati air bersih dari sumber mata air tersebut berkat inisiatif dr. Ma’as dengan dukungan Kepala Desa Yunada Ali Hasan. Kala itu, warga menerima bantuan pipa galvanis sepanjang sekitar 6.000 meter dari World Health Organization (WHO) untuk mengalirkan air ke rumah-rumah.

Namun, setelah PDAM membangun jaringan Intex pada 1986 dan mulai beroperasi tahun 1987, sumber air Way Rilau juga digunakan untuk memasok air ke beberapa desa tetangga seperti Khepong Jaya, Tambangan, Paya, dan Way Urang. Seiring waktu, debit air menurun karena fasilitas rusak dan tidak terpelihara.

Diduga Bermasalah Soal Lahan

Nasoba, warga setempat, menyebut ada persoalan kepemilikan lahan sumber air. Berdasarkan penelusurannya, lahan tersebut merupakan milik almarhum Salim, orang tua Amiril Bahua.
“Sejak dibangun tahun 1987, tidak pernah ada ganti rugi antara pemilik lahan dan PDAM,” kata Nasoba mengutip keterangan Amiril.

Pihak PDAM Pesawaran menyebut memiliki dasar kepemilikan berdasarkan surat hibah dari Kepala Desa Hanau Berak berinisial MGA pada tahun 2020. Namun, dari informasi yang beredar, aparatur desa saat itu diduga menerima dana tali asih sebesar Rp30 juta dari PDAM atas terbitnya surat hibah tersebut.

Pernah Dibahas Pemkab Pesawaran

Permasalahan ini sempat dibahas dalam pertemuan di Kantor Camat Padang Cermin pada tahun 2022. Pertemuan tersebut dihadiri Asisten I Pemkab Pesawaran almarhum Drs. Sukur, Direktur PDAM Toga Torop, Camat Darlis, dan sejumlah pihak terkait.
Dalam rapat itu, Asisten I menegaskan agar PDAM tidak memperjualbelikan aset negara dan segera menyelesaikan persoalan lahan dengan pihak yang berhak.

Kondisi Kini Memprihatinkan

Hingga kini, sumber air Way Rilau tampak terbengkalai. Bangunan penampung dan fasilitas sekitar rusak, area sumber air terbuka tanpa pagar, serta aliran air tidak lagi optimal.
Masyarakat berharap pemerintah daerah dapat turun tangan untuk memperjelas status lahan sekaligus memperbaiki sistem pengelolaan air bersih agar kembali bermanfaat bagi warga sekitar.

Reporter: zainal
Komentar

Tampilkan