Pesawaran – ztv.co.id – Banjir rob kembali melanda wilayah pesisir di Pulau Pahawang, Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran. Berdasarkan keterangan Kepala Desa Pahawang, Salim, sedikitnya sekitar 50 rumah warga terdampak genangan air laut yang naik hingga ke permukiman penduduk.
Salim menyebutkan, banjir rob kali ini merupakan yang paling parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan ketinggian air mencapai 50 hingga 80 sentimeter. Sejumlah fasilitas umum seperti jalan utama dusun dan beberapa bangunan warga turut terdampak.
“Banjir rob kali ini benar-benar tinggi, bahkan air masuk sampai ke jalan utama dusun dan rumah-rumah warga. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan BPBD untuk langkah penanganan sementara,” jelas Salim, Sabtu (9/11/2025).
Lebih lanjut, Salim menyampaikan apresiasi kepada Anggota DPRD Kabupaten Pesawaran, Rinaldi, yang telah turun langsung meninjau lokasi terdampak dan mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Kami berterima kasih atas perhatian Pak Rinaldi yang sudah datang meninjau langsung dan mendengarkan keluhan masyarakat. Harapan kami, pemerintah daerah bisa memberikan perhatian lebih untuk pembangunan infrastruktur di Pahawang, terutama tanggul penahan air laut dan akses jalan antar-dusun,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Pesawaran dari Fraksi Gerindra, Rinaldi, mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong pemerintah daerah agar memberikan perhatian serius terhadap wilayah kepulauan, khususnya dalam hal penanganan bencana dan pembangunan infrastruktur dasar.
“Pulau Pahawang termasuk wilayah 3T — Tertinggal, Terdepan, dan Terluar. Kondisi geografis seperti ini menuntut perhatian khusus dari pemerintah. Kami di DPRD akan berupaya memperjuangkan agar pembangunan tanggul penahan air laut serta peningkatan akses jalan bisa segera direalisasikan,” tegas Rinaldi.
Ia juga menambahkan bahwa DPRD akan berkoordinasi dengan pihak eksekutif dan instansi terkait, seperti BPBD dan Dinas PUPR, untuk mencari solusi jangka panjang agar masyarakat Pahawang tidak terus menjadi korban banjir rob setiap tahun.
Sebagai informasi, Desa 3T merupakan singkatan dari Tertinggal, Terdepan, dan Terluar, yaitu wilayah yang secara geografis terpencil, memiliki keterbatasan akses, dan membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah dalam hal pembangunan dan pelayanan publik.
(Red)